Tuesday, December 1, 2009

Fase Kritis dalam bercinta

Fase Kritis dalam bercintaKapankah saat-saat terindah dalam kehidupan seks Anda? Ketika berbulan madu? Tahun-tahun pertama perkawinan? Atau Anda nyaris lupa rasanya?

Keluhan yang muncul dari wanita bisa dilihat dari fase-fase ‘kritis’ perkawinan. Persoalan seks yang mengganggu aktivitas bercinta bisa terjadi berkali-kali. Secara umum, ada empat fase di mana seks kemungkinan mengalami masa-masa sulit.

Fase pertama, yaitu pada bulan-bulan pertama perkawinan, dengan catatan pasangan belum pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Pada bulan-bulan ini, minimnya pengetahuan tentang titik erotis pasangan, seleranya, dan masih adanya rasa malu, memang dapat mengganggu kenikmatan seks.

Fase kedua, adalah setahun atau dua tahun setelah menikah. Ini biasanya berkaitan dengan keadaan istri yang sedang hamil, melahirkan, lalu mempunyai anak. Sehingga, ada kemungkinan enggan melakukan hubungan intim karena merasa tak nyaman

Fase ketiga, tahun kelima atau keenam pernikahan. Pada masa ini ada perasaan seolah seks dirasakan sebagai rutinitas. Sehingga, pada masa ini mungkin harus ada ekplorasi untuk teknik dan gaya bercinta.

Fase keempat, terjadi pada tahun kesepuluh perkawinan. Ini merupakan puncak-puncaknya seks bukan lagi sesuatu yang menggairahkan dan dirasakan sebagai sesuatu yang monoton saja.

Menurut Val Sampson, psikolog dan konsultan seks untuk Durex Play, satu cara ampuh untuk mengatasi keluhan ini adalah dibicarakan dengan suami. Masalahnya, tidak semua suami bisa diajak ngobrol soal ini.

Namun, kalau problemnya sudah berat, misalnya ada trauma saat berhubungan intim, atau merasa nyeri, maka pergilah ke seksolog, terapis seks, atau psikiater. Yang terakhir ini dilakukan bila berkaitan dengan emosi yang cukup berat dan memerlukan obat-obat tertentu.

No comments:

Post a Comment